AKARNEWS.ID, MAMUJU – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Suyuti Marzuki menerima kunjungan Ketua dan anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pinrang, Rabu, (23/4/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan konsultasi sekaligus eksplorasi potensi kerja sama perikanan antara kedua daerah, sebagai salah satu bentuk dari upaya memperkuat kerja sama antar wilayah dalam bidang kelautan dan perikanan.
Suyuti Marzuki pun menyambut hangat rombongan Ketua dan anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pinrang dan menyampaikan paparan menyeluruh tentang potensi besar yang dimiliki Sulbar, khususnya dalam sektor perikanan budidaya dan pengelolaan sumber daya kelautan.
Dalam paparannya, Ia menekankan, bahwa Sulbar saat ini tengah fokus pada pengembangan budidaya ikan nila yang merupakan komoditas unggulan dengan permintaan tinggi, terutama dari daerah Makassar hingga Palu.
Tak hanya itu, Sulbar juga menjadi salah satu produsen utama udang vannamei dengan rencana ekspansi hingga 100 hektar lahan budidaya dalam waktu dekat.
“Kami bahkan sedang merancang kawasan agropolitan di Desa Bonda, Kabupaten Mamuju, yang nantinya akan menjadi pusat sentra kawasan budidaya modern,” kata Suyuti Marzuki.
Suyuti Marzuki juga menegaskan pentingnya menjaga ekosistem laut dengan meminimalkan kerusakan terumbu karang dan mendorong pembudidaya lokal untuk fokus pada ikan nila sebagai alternatif ketika harga ikan laut melonjak.
Salah satu informasi penting, bahwa sebagian besar nelayan di Kabupaten Pinrang justru berasal dari Sulbar, sementara masyarakat lokal lebih banyak berprofesi sebagai petani.
“Ini menjadi data penting bagi kami dalam merancang kebijakan pembangunan yang lebih inklusif dan saling menguntungkan antar wilayah,” ujar Ketua Komisi II DPRD Pinrang, Amri Manangkasi.
Ia menyampaikan apresiasi yang tinggi atas keterbukaan dan komitmen DKP Sulbar dalam membagikan pengetahuan dan membuka peluang kolaborasi.
“Pertemuan ini sangat mencerahkan. Kami melihat peluang besar untuk mendukung pembangunan sektor perikanan yang lebih berkelanjutan di Sulbar, yang dampaknya juga bisa dirasakan oleh masyarakat kami di Pinrang,” tuturnya (*)