Anggota DPRD Mateng yang Terjaring Razia di Wisma Disidang Kode Etik, BK DPRD Buka Suara

Oknum Anggota DPRD di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) sempat viral di media sosial lantaran terjaring razia Operasi Pekat Marano 2025 di salah

AKARNEWS.ID, POLMAN – Oknum Anggota DPRD di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) sempat viral di media sosial lantaran terjaring razia Operasi Pekat Marano 2025 di salah satu Wisma di Topoyo pada Selasa 11 Maret 2025 lalu.

Selain oknum anggota DPRD, empat orang lainnya juga ikut diamankan Polres Mamuju Tengah. Mereka didapati Polisi saat melakukan razia di salah satu wisma di Kecamatan Topoyo.

Dari keempat orang tersebut, masing-masing berinisial (U) laki-laki, dan 3 lainnya (S, AA, AK) adalah perempuan.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal tersebut, Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Mateng langsung menggelar Sidang Etik terhadap oknum Anggota DPRD dari partai demokrat tersebut.

Wakil Ketua BK DPRD Mateng, Ilham Yunus bersama sejumlah anggota BK lainnya melakukan langkah sesuai prosedur kedewanan.

Dari hasil klarifikasi yang dilakukan, ditemukan sejumlah fakta bahwa informasi yang beredar di sosial media, tidak sepenuhnya benar adanya berdasarkan pengakuan yang bersangkutan.

“Hasil klarifikasi kami menunjukkan bahwa informasi yang beredar tidak sepenuhnya benar. Yang bersangkutan tidak melanggar kode etik,” kata Ilham Yunus usai melaksanakan sidang di Ruang BK DPRD Kabupaten Mateng”

Ilham Yunus menjelaskan, Anggota DPRD yang dimaksud benar sedang berada di Wisma saat razia, tetapi tidak dalam konteks negatif.

“Saat razia berlangsung, beliau sedang menemani temannya (Daeng Mangalla) mengunjungi keluarga temannya yang kebetulan menginap di sana. Pintu kamar juga dalam keadaan terbuka,” jelasnya.

Setelah melakukan klarifikasi, BK DPRD Mateng memastikan tidak ada unsur pelanggaran dalam kejadian ini. Sebab, tidak ditemukan dalam keadaan mencurigakan.

“Setelah kami dalami, tidak ada alasan bagi BK untuk memberikan teguran kepada yang bersangkutan,” tutup Ilham Yunus.

Operasi Pekat Marano 2025 yang digelar Polres Mateng ini, melibatkan unsur Pemerintah Daerah (Pemda) diantaranya, Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Operasi tersebut, sebagai upaya cipta kondisi dalam bulan suci ramadan.

Saat sejumlah personil Operasi Pekat Marano menyasar sejumlah Wisma di wilayah Topoyo, petugas mendapati lima orang di salah satu Wisma. Dari lima orang tersebut, dua diantaranya pria dan tiga lainnya merupakan perempuan, dari dua orang pria yang kepergok satu diantaranya disebut-sebut sebagai Anggota DPRD aktif di Mamuju Tengah. (*)

Pos terkait