Budayawan Mandar Tegas Pancasila Final, Lestarikan Nilai Budaya Sama dengan Jaga Pancasila 

Avatar photo
Kamaruddin Kay
17 Okt 2025 14:43
2 menit membaca

AKARNEWS.ID, POLMAN – Pancasila dalam perspektif kebudayaan saat ini memiliki tantangan besar akibat gelombang kemajuan dan transformasi dunia yang begitu cepat.

Sebagai ideologi yang lahir di tengah-tengah masyarakat Indonesia, kedudukannya sangat amat penting diterjemahkan dan dipraktekkan dalam kehidupan berbudaya.

Lahirnya pancasila tak menampik bahwa ia adalah sesuatu yang final yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup masyarakat.

Menurut pandangan tokoh masyarakat dan budayawan Polman, Muhammad Syariat Tajuddin, mengatakan, Pancasila sebagai falsafah hidup masyarakat Indonesia lahir di tengah-tengah masyarakat yang tak terpisahkan.

“Karenanya dia adalah ideologi yang final dan lahir di tataran Nusantara, sangat mustahil untuk dipisahkan dengan masyarakat hari ini,” terang Muhammad Syariat Tajuddin.

Kendati begitu, karena Pancasila tumbuh dalam kehidupan masyarakat, akan tetapi terjadi satu pergeseran yang harus dihadapi oleh masyarakat itu sendiri.

“Karena lahirnya ideologi-ideologi baru dengan kecepatan perkembangan zaman, maka kedudukannya sedikit terlupakan” Katanya.

“Penyebab karena maraknya industrialisasi, kapitalisasi, globalisasi dengan transformasi budaya begitu kencang, membuat kita menjadi kelimpungan,” tegas Syariat.

Fenomena itu menurut Syariat seolah masyarakat terpisahkan dari akar kebudayaannya sendiri. Olehnya itu, dia meminta dan menghimbau agar kedudukan Pancasila sebagai sentral nilai harus dikembalikan kepada posisi awalnya.

Olehnya itu, Ia berharap penuh agar pemerintah terus menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dengan terbentuknya Kementerian Kebudayaan sebagai wadah persatuan, terlebih kembali mempertegas kebudayaan masyarakat Indonesia dengan ideologi Pancasila.

“Hadirnya Kementerian Kebudayaan adalah sejarah baru di pemerintahan ini, dengan begitu, ini merupakan momen penting untuk kembali

Memikirkan, memposisikan diri sebagai masyarakat yang berbudaya dengan Pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat,” tutup Syariat Tajuddin.*

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x