Hairil Amri Sebut Santa Tak Mengerti Blue Print Pemerintahan Sutinah

Oplus_0

AKARNEWS.ID, MAMUJU – Proyek Balaikota di soal Santa, mantan anggota DPRD kabupaten Mamuju periode 2019-2024. Saat ini Santa tergabung dalam Tim Pemenangan Ado – Damris di Pilkada Mamuju 2024.

Menurut Santa, proyek Balaikota adalah bentuk ketidakjelasan orientasi pemerintah kabupaten Mamuju di masa Sutina.

Ia menjelaskan, bahwa COVID 19 dan Gempa harusnya bukan alasan kemandekan penanganan infrastruktur di Mamuju.

Bacaan Lainnya

Hal ini di bantah juru bicara Perspektif, Hairil Amri S,H. yang juga sebagai Kordinator umum relawan Laskar Muda Zulfikar (LMZ).

“Siapa bilang COVID 19 tidak menghambat kerja-kerja pemerintah, konsekuensi COVID 19 adalah _refocusing_ anggaran kok. Ini jelas mempersempit ruang Fiskal kita yang memang pada dasarnya kecil.” ungkapnya.

Lanjut Hairil, pemerintah sedang beradaptasi dengan konsekuensi covid, datang pula gempa bumi. Ini mengharuskan Sutina mencetuskan pilihan-pilihan.

“Semua orang tau APBD Mamuju sangat terbatas, oleh karena itu Ibu Tina memilih pemenuhan pelayanan dasar, utamanya sektor pendidikan dan kesehatan. Ini memang tidak populis di banding perbaikan jalan, tapi ini pilihan matang karena berkaitan dengan kebutuhan dasar warga.” kata Hairil

Namun begitu, Hairil tak menampik arti penting rehabilitasi infrastruktur. Pemerintah Mamuju juga merealisasi beberapa perbaikan jalan, ini dibuktikan dengan alokasi anggaran APBD Mamuju selama tiga tahun setengah Sutina memimpin.

“Kerja pemerintah itu harus pararel, kan. Tapi tetap ada skala prioritas. Jadi bukan berarti ibu Tina sama sekali tidak membenahi infrastruktur” ucapya.

“Kita bisa lihat sendiri perbaikan jalan pada TA 2022 di tiga titik Kecamatan Papalang, juga di jalan Soekarno-Hatta, jalan di lingkungan Tahayahaya-Mollo, dan sekarang jalan di Lebani Tapalang barat sudah mulus bukan main. Belum lagi rehab Jalan di kurungan bassi. Masih banyak contoh lain _lah_.” katanya.

Nah soal proyek Balaikota, menurut Hairil ini justru program strategis Sutina di sektor infrastruktur. Kita tahu bahwa pasca gempa tidak sedikit kantor pemerintah menjadi tidak layak pakai.

“Oleh karena itu, daripada merehab satu-persatu kantor OPD, mending sekalian saja dibuatkan grand design yang juga berorientasi penataan kota sekaligus persiapan menuju Kota Madya. Dari sini ibu Tina hebat, sekali mendayung dua tiga pulau dilampauinya.” ungkapnya

Hairil menyebut Sutina menunjukkan optimismenya bahwa Mamuju akan segera jadi Kota Madya di periode keduanya.

“Ini juga berarti sikap optimis serta keseriusan dari Ibu Tina untuk menjadikan Mamuju sebagai Kota Madya, dan saya kira itu harapan umum masyarakat kita.”

Dengan begitu, Hairil menilai narasi Santa tidak objektif. Kalau Santa mempertanyakan proyek Balaikota, publik juga harus mempertanyakan kinerjanya saat di DPRD.

“Sebagai mantan Anggota Dewan, harusnya ia lebih mengerti. Paling tidak, kalau tak disepakati kenapa program yang disoalnya belakangan ini bisa lolos?” katanya.

Hairil pun yakin penjelasan tehnis mengenai proyek Balaikota dijelaskan di hadapan dewan daerah saat awal direncanakan.

“Makanya saya mau pertanyakan peran dia waktu _ber-DPR_, karena saya yakin penjelasan tehnis disuguhkan di hadapan DPRD”. Ujarnya.

Sampai di situ, Hairil Amri mengajak semua element untuk tetap objektif dalam Pilkada 2024 ini.

“Ayolah kita objektif dalam membangun narasi, jangan karena rivalitas pilkada kita menjadi tampak irasional.“ tutupnya (Rls)

Pos terkait