Bawaslu Polman Dalami Kasus Dugaan Politik Uang yang Disebut dari Salah Satu Paslon

Ketua Bawaslu Polman, Harianto saat ditemui di usai apel siaga di Lapangan Pancasila Polewali, Kamis, (21/11/2024).

AKARNEWS.ID, POLMAN – Dugaan politik uang (Money Politic) pemilihan serentak tahun 2024 di Kabupaten Polewali Mandar mulai bermunculan.

Tiga rekaman video singkat, beredar luas di masyarakat memperlihatkan soal dugaan politik yang disebut berasal dari salah satu pasangan calon Bupati Polman.

“Doina pua aji Assul (uangnya Haji Assul),” kata seorang pria dalam video, yang memakai baju berkerah warna abu-abu, sembari memperlihatkan sejumlah uang tunai dari amplop putih.

Bacaan Lainnya

Dari situ, Bawaslu Polman menerima laporan masyarakat terkait dugaan politik uang.

Ketua Bawaslu Polman, Harianto mengatakan, pihaknya sementara mendalami laporan yang disertai tiga buah video beredar itu. Semuanya, kata dia, masih berproses.

“Ya kemarin kami menerima (laporan) itu dan masih dalam proses kami tindak lanjuti,” kata Harianto usai apel siaga di Lapangan Pancasila, Polman, Kamis, (21/11/2024).

Untuk saat ini, lanjut dia, pihaknya sementara membahas laporan ini di Gakkumdu sebelum memasuki proses selanjutnya.

“Kami sementara membahasnya di sentra Gakkumdu. Setelah itu baru kita tentukan beberapa saksi yang kita panggil untuk klarifikasi,” jelasnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari praktek politik uang. Dikatakan, pemberi dan penerima politik uang akan disanksi pidana.

Kubu Samsul Mahmud-Andi Nursami keberatan.

Di pihak lain, tim hukum Calon Bupati Polman Nomor Urut 1 Samsul Mahmud, Amin Sangga merasa keberatan. Itu terkait pemberitaan yang mencatut nama kliennya, yang disandingkan dengan video pembagian uang.

“Ini seolah-olah diberitakan di situ bahwa ini adalah Haji Assul baru itu gambarnya di situ dengan pasangannya lengkap. Nah ini sebenarnya menurut kami tidak terima. Itu satu ya,” kata Amin.

“Semestinya kalau baru dugaan, tidak perlu menambahkan. Seolah-olah ini barang, berarti Haji Assul yang melakukan itu misalnya. Nah ini kan belum ada. Kita pun belum tahu seperti apa ini,” sambung dia melalui sambungan telepon.

Ia dan timnya pun mengaku sementara mendalami media yang membuat berita miring soal kliennya itu.

“Jadi kami menilai untuk saat ini, belum dapat mengambil kesimpulan. Karena kita ini barang, kita ini ceritanya yang dilaporkan. Jadi kita lihat ajalah yang melaporkan seperti apa yang dilaporkan itu,” pungkasnya. (*)

Pos terkait