POLMAN,AKARNEWS.ID – Pemilu 2024 di Polewali Mandar membawa kejutan dengan hadirnya Aksan Maulana, politisi muda Partai Golkar asal Kecamatan Matangnga, yang berhasil menorehkan tinta sejarah.
Untuk pertama kalinya, Kecamatan Matangnga, kecamatan termuda di Polewali Mandar, memiliki wakil di panggung politik DPRD Polewali Mandar. Nama Aksan dielu-elukan oleh masyarakat dan menjadi topik hangat di kalangan elit politik bumi Tipalayo.
Keberhasilan Aksan tidak lepas dari kerja keras dan konsistensinya dalam membangun komunikasi politik dengan masyarakat. Dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 4.305, Aksan berhasil mendominasi suara di sebagian besar TPS di Matangnga. Ia tidak hanya mengandalkan popularitas semata, tetapi mampu meyakinkan tokoh-tokoh masyarakat, pemuda, dan elemen-elemen penting lainnya bahwa sudah waktunya Matangnga memiliki perwakilan di DPRD Polewali Mandar. Hal ini menjadi simbol bahwa daerah pegunungan seperti Matangnga, yang seringkali terpinggirkan, kini memiliki suara yang kuat di pemerintahan.
Meskipun tergolong muda dan merupakan putra dari mantan Kepala Desa Katimbang, Aksan bukanlah politisi yang muncul secara tiba-tiba. Ia memulai karir kepemimpinannya melalui organisasi kemahasiswaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kabupaten Mamuju, tempat ia menempuh pendidikan strata satu. Keterlibatannya dalam PMII membentuk dasar pemikirannya dalam politik yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Lebih jauh lagi, Aksan juga aktif di Gerakan Pemuda Ansor, sebuah organisasi kepemudaan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU). Ia mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser GP Ansor, di mana ia didoakan oleh para Kiai NU, dan sejumlah tokoh NU terkemuka di Polewali Mandar yang hadir pada saat prosesi sakral penutupan di Dusun Sarampu, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang.
Bukan hanya itu, Aksan juga dipercaya oleh para pemuda se Kecamatan Matangnga untuk menjadi Ketua DPK KNPI Kecamatan Matangnga, yang terus menempa dirinya menjadi figur pemimpin masa depan.
Pengalaman ini menjadi modal penting bagi Aksan untuk melangkah ke panggung politik yang lebih besar. Pada 28 Agustus 2024, ia dilantik sebagai anggota DPRD Polewali Mandar untuk periode 2024-2029. Bersama rekannya, Muhammad Fatahuddin, Aksan menjadi bagian dari angkatan muda yang mengisi Fraksi Golkar. Sebagai legislator muda, ia menyadari bahwa ada amanah besar yang harus diembannya, terutama dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Matangnga yang diwakilinya.
Aksan datang membawa semangat baru bagi DPRD Polewali Mandar. Ia tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur atau peningkatan ekonomi, tetapi juga berkomitmen untuk mempertahankan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang ia pelajari selama menjadi kader Nahdliyyin. Sebagai bagian dari komunitas PMII dan Ansor, Aksan berpegang pada prinsip membela agama, bangsa, dan negara. Tantangan yang dihadapinya adalah bagaimana memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang ia rumuskan tetap berlandaskan pada nilai-nilai tersebut, sambil memenuhi harapan masyarakat pegunungan yang membutuhkan perhatian lebih dalam pembangunan dan akses ke layanan publik.
Aksan Maulana adalah simbol kebangkitan politik dari pinggiran. Kemenangan politiknya di Matangnga membuktikan bahwa masyarakat di daerah-daerah terpencil juga memiliki suara yang dapat mengubah arah kebijakan pemerintah daerah. Dengan tangan terkepal dan semangat maju ke depan, Aksan siap menghadapi berbagai tantangan politik di masa mendatang, membela agama, bangsa, negara dan masyarakat yang ia wakili.
Selamat berjuang, sahabat Aksan Maulana! Tangan terkepal dan maju ke muka. Bela agama bangsa negeri.