AKARNEWS.ID, POLMAN – Manfaat dari model pembelajaran Teaching Factory (Tefa) di SMK Negeri Balanipa membuahkan hasil.
Melalui usaha Teaching Factory (Tefa) Smk Negeri Balanipa memproduksi busana dan percetakan baliho yang menghasilkan omzet jutaan rupiah.
Untuk diketahui, Teaching Factory (Tefa) merupakan model pembelajaran untuk pendidikan Vokasi yang dirancang berdasarkan standar industri dan bisnis.
Tak tanggung-tanggung, dari usaha konveksi dan percetakan yang dikerjakan oleh para siswa dapat meraup keuntungan jutaan rupiah.
Menurut kepala SMK Negeri Balanipa, Rasjuddin program Tefa ini sudah berjalan sekitar 3 tahun belakangan. Namun sempat mengalami kendala karena sarana dan prasarana belum memadai.
Rasjuddin menjelaskan, melalui jurusan Desain Komunikasi Visual dan Jurusan Tata Busana SMK Negeri Balanipa menghasilkan pendapatan sendiri dari penjualan atau orderan yang masuk.
“Sekarang SMK Negeri Balanipa sekarang punya Pendapatan Asli Sekolah (PAS) hasil dari penjualan dan pesanan yang masuk ke tim penanggung jawab jurusan. Hasilnya dipakai untuk membiayai kebutuhan seperti listrik dan lain-lain” ungkap Rasjuddin saat ditemui diruangannya, Kamis, (12/9/2024).
Lebih lanjut, Rasjuddin mengatakan SMK Negeri Balanipa merupakan satu-satunya SMK di Sulawesi Barat yang memiliki mesin percetakan baliho.
SMK Negeri Balanipa juga masuk dalam 7 SMK Pusat Keunggulan di Provinsi Sulawesi Barat sejak tahun 2022 untuk jurusan Desain Komunikasi Visual.
Selain itu, kata dia ada banyak pesanan dari beberapa kerjasama dari industri, sekolah maupun dari masyarakat yang memesan busana dan orderan ke percetakan setiap harinya.
Pihak sekolah juga memberdayakan beberapa alumninya untuk ikut mengerjakan usaha ini. Mereka para alumni dipekerjakan dan diberi upah sesuai orderan yang masuk.
“Setiap harinya para siswa dan tim melalui penanggung jawab jurusan mengerjakan orderan yang masuk. Bahkan ada dari luar Sulawesi Barat yang order seperti orderan PDH dari Perusahaan Bosowa, orderan busana dan orderan percetakan untuk baliho” ungkapnya.
“Seperti waktu masa pemilu kemarin, banyak orderan percetakan baliho yang dikerjakan oleh SMK Negeri Balanipa dan itu hasilnya lumayan. Bisa dikatakan para tim yang bekerja ini dapat mandiri, bisa membiayai dirinya sendiri. Para alumni juga diberdayakan disini, hasil dari penjualan atau usaha ini kita pakai untuk kebutuhan dan gaji para alumni dan lain-lain.” tambahnya.
Rasjuddin juga menjelaskan bahwa program Tefa memang dirancang untuk mengikuti standar industri agar siswa memiliki keterampilan yang memadai masuk di industri.
Melalui program Tefa juga siswa dilatih untuk meningkatkan keterampilan kewirausahaan.
Dari pantauan Akarnews.id SMK Negeri Balanipa memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai.
Sekolah ini memiliki mesin percetakan baliho berukuran besar. Selain itu ada mesin bordir, mesin press dan sejumlah mesin jahit yang dipakai memproduksi busana.
Para guru melati siswa untuk terampil dalam membuat menghasilkan produk yang memiliki kualitas terbaik yang dapat bersaing.
Guru penanggung jawab jurusan Desain Komunikasi Visual di SMK Negeri Balanipa, Darwis menjelaskan bahwa usaha ini di kelola atas kolaborasi tiga jurusan.
” Usaha ini dijalankan atas kolaborasi 3 jurusan, yakni jurusan Tata Busana mengerjakan usaha Konveksi. Sementara Jurusan Desain Komunikasi Visual mengerjakan desain pemasaran, foto dan video produk. Lalu Jurusan managemen perkantoran mengerjakan administrasi dan pemasarannya. Hasil karya teman-teman disini mulai kita pasarkan di marketplace” kata Darwis. (Kay)