Hari Pertama: Mengelilingi Masjid Nabawi
Alhamdulillah, dalam rangkaian ibadah umrah, kami memulai perjalanan spiritual di Kota Nabi, Madinah Al-Munawwarah. Hari pertama ini ditutup dengan langkah penuh takzim, mengitari Masjid Nabawi, tempat yang menyimpan jejak suci Rasulullah dan para sahabat mulia.
Memulai Rute dari Gerbang 338
Selepas salat Ashar, jamaah AHW berkumpul di gerbang 338, tepat di depan hotel tempat kami menginap. Dari sini, langkah kaki diarahkan ke kiri, menyusuri jalan yang melingkar ke kanan. Bangunan megah Masjid Nabawi yang berukuran 165,000 meter persegi ini menjadi saksi sejarah, memancarkan ketenangan dan kekhusyukan.
Makam Baqi’: Peristirahatan Para Kekasih Allah
Di langkah pertama, kami menjumpai kompleks pemakaman Baqi’, tempat para sahabat dan keluarga Rasulullah dimakamkan.
Di antaranya, Sayyidina Utsman bin Affan, khalifah ketiga, yang dikenal dengan julukan Dzun Nurain. Di sisi lain, terdapat makam Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri tercinta Nabi, yang dijuluki pemimpin wanita surga. Mengingat kisah-kisah mereka, hati kami tersentuh, mengingat perjuangan dan cinta mereka kepada Islam.
Rencana Ziarah ke Raudhah Perjalanan dilanjutkan menuju gerbang 360. Di sini, sang muthawif menjelaskan rencana ziarah ke makam Rasulullah, Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan Umar bin Khattab. Raudhah, tempat di bawah Qubah Hijau, akan kami kunjungi pada hari Kamis mendatang. Saat berdiri sejajar dengan Qubah Hijau, air mata tak terbendung.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد، الصلاة والسلام عليك يا أبي روحي، يا حبيبي يا رسول الله.
Musholla Al-Ghummah
Kami melanjutkan langkah menuju Musholla Al-Ghummah, tempat Rasulullah pernah melaksanakan salat Istisqa, memohon hujan kepada Allah. Musholla ini dibangun untuk mengenang momen di mana awan tebal (al-ghummah) turun membawa berkah hujan atas doa Nabi.
Musholla Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib
Selanjutnya, kami singgah di Musholla Abu Bakar, tempat favorit khalifah pertama itu untuk beribadah. Musholla ini dibangun untuk mengenang kesederhanaan dan ketekunan Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam ibadah. Tak jauh dari sini, terdapat Musholla Ali bin Abi Thalib, sahabat yang dikenal dengan keberanian dan ilmunya.
Tsaqifah Bani Sa’idah: Peristiwa Sejarah yang Bermakna Menjelang Maghrib, kami sampai di Tsaqifah Bani Sa’idah. Di tempat inilah para sahabat bermusyawarah pasca wafatnya Rasulullah untuk menentukan pemimpin umat. Setelah diskusi panjang yang penuh hikmah, Abu Bakar Ash-Shiddiq dipilih menjadi khalifah pertama. Beliau diakui karena ketakwaannya, kedekatannya dengan Nabi, serta kecintaannya yang tulus kepada Islam.
Keindahan Maghrib di Masjid Nabawi
Perjalanan ditutup dengan salat Maghrib di lantai dua Masjid Nabawi. Subhanallah, pemandangan arsitektur masjid ini sungguh mengagumkan. Masjid Nabawi pertama kali dibangun oleh Rasulullah pada tahun 622 M, yang kemudian diperluas oleh para khalifah hingga zaman modern ini. Kini, masjid ini memiliki payung elektrik yang megah, dirancang oleh arsitek-arsitek ternama, menjadi bukti keagungan Allah dalam ilham dan keindahan.
Perjalanan penuh hikmah ini mengajarkan kami untuk mengenang perjuangan Nabi dan para sahabat. Alhamdulillah, kami diberi kesempatan untuk melangkahkan kaki di tempat mulia ini. Semoga cinta kepada Nabi semakin kuat dan rindu ini selalu membakar semangat beribadah.