AKARNEWS.ID, POLMAN – Sejak Januari hingga Oktober 2023, tunjangan kinerja (tukin) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Polewali Mandar belum juga dibayarkan.
Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan ASN, terlebih lagi, tahun 2023 tukin pegawai hanya dibayarkan selama dua bulan.
Menurut data yang dihimpun, bahwa di tahun ini lebih memprihatinkan, hingga memasuki September 2024, tukin ASN untuk belum sama sekali dibayarkan.
Keterlambatan tersebut menjadi isu serius, mengingat tunjangan ini adalah hak penting untuk mendukung kesejahteraan ASN dan keluarga mereka.
Hal itu terjadi akibat keterbatasan keuangan daerah sepanjang tahun. Hal ini diperparah oleh kurangnya upaya serius dalam memperbaiki sistem anggaran.
Menanggapi kondisi ini, bakal calon Bupati Polewali Mandar, KH. Muhammad Syibli Sahabuddin (Kyai Syibli), menyampaikan keprihatinannya.
Pada wawancara yang berlangsung di kediamannya di mess Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) Kelurahan Madatte, Selasa (10/09/2024), Kyai Syibli, yang maju bersama Ustad Zainal Abidin dalam pasangan PASTI, menyatakan bahwa masalah ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
“Hal itu sangat disayangkan bisa terjadi, apalagi sampai 10 bulan tukin para PNS terlambat dibayarkan,” ujar Kyai Syibli.
Ia pun menekankan pentingnya memenuhi hak-hak ASN secara tepat waktu, mengingat peran mereka sebagai tulang punggung pemerintahan daerah.
Sebagai bentuk solusi, Kyai Syibli dan pasangannya, Ustad Zainal, menegaskan komitmen mereka untuk memastikan pembayaran tukin ASN tepat waktu jika terpilih pada Pilkada 2024.
Menurut Kyai Syibli, kesejahteraan ASN merupakan prioritas yang akan diwujudkan melalui langkah-langkah nyata, termasuk perbaikan sistem anggaran dan peningkatan pendapatan daerah.
“ASN akan sejahtera jika hak-haknya terpenuhi,” ujar Kyai Syibli. Mengutip hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, ia menyatakan, “Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya mengering.”
Prinsip ini dijadikan landasan teologis dalam visinya untuk memajukan kesejahteraan ASN.
Lebih dari itu, pasangan PASTI telah merancang sejumlah langkah strategis untuk memastikan bahwa permasalahan keterlambatan tukin tidak terjadi lagi.
Salah satu solusinya adalah evaluasi dan reprioritasi anggaran daerah. Penghematan pada belanja barang dan jasa yang tidak mendesak, menurut Kyai Syibli, bisa menjadi cara untuk mengalokasikan anggaran lebih baik ke gaji dan tunjangan pegawai.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD).
“Pembayaran tukin ASN telah dibebankan pada PAD, sehingga kita harus meningkatkan pendapatan melalui pengelolaan pajak yang lebih efisien serta memanfaatkan potensi lokal, seperti pariwisata dan hasil bumi,” jelas Kyai Syibli.
Dengan strategi yang jelas, pasangan PASTI berkomitmen untuk menstabilkan keuangan daerah, memastikan hak-hak ASN terpenuhi, dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Polewali Mandar.
Kyai Syibli juga menambahkan bahwa kesejahteraan ASN dan perangkat desa, termasuk pegawai tidak tetap (PTT), kepala desa, dan perangkat desa, adalah elemen penting dari pembangunan daerah yang lebih handal, sejahtera, dan bermartabat.
Pasangan Syibli-Zainal mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam mendukung program transformasi ini, menuju Polewali Mandar yang lebih baik. (Rls)