AKARNEWS.ID, POLMAN – Puluhan ton sampah menutup saluran irigasi persawahan di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat.
Sampah yang kebanyakan plastik dan styrofoam itu memenuhi saluran irigasi persawahan yang mengalir ke Desa Bumiayu dan Kebunsari, Kecamatan Wonomulyo.
Sampah tersebut diduga timbul dari aktivitas warga yang membuang sampah di sembarang tempat.
Apalagi produksi sampah saat lebaran idul Fitri 1446 Hijriyah meningkat.
Terlebih lagi, kurangnya tempat pembuangan sampah dan armada pengakut sampah juga menjadi kendala sehingga memicu warga membuang sampah di sembarang tempat.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Kabupaten Polman dan Kecamatan Wonomulyo bersama masyarakat terjun membersihkan saluran irigasi pada Rabu (9/4/2025).
Bahkan terlihat, Camat Wonomulyo, Samiaji, turun langsung ke saluran irigasi dan memunguti sampah.
“Penyebab sampah menumpuk di saluran irigasi adalah kurangnya kesadaran warga yang masih membuang sampah sembarangan,” ujar Samiaji.
Dirinya pun menyayangkan perilaku warga yang memilih membuang sampah di air, alih-alih menimbunnya.
“Sampah ini bisa dikelola andaikan warga kita mau karena sampah bernilai rupiah,” kata Samiaji.
Tadi, lanjutnya, banyak ditemukan botol plastik yang bernilai rupiah sebenarnya, tapi warga tidak peduli dengan kebersihan.
Mirisnya, peristiwa sampah menumpuk di saluran irigasi ini bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya, hal serupa juga sempat terjadi.
“Kami sudah edukasi tapi hasilnya nihil, warga memang kurang sadar,” sebut Samiaji.
Sebenarnya, Polewali Mandar telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur larangan membuang sampah sembarangan, yaitu Perda Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah. Namun, rupanya regulasi tersebut belum sepenuhnya ditegakkan.
“Kami berharap pemerintah lebih tegas menerapkan Perda tentang sampah. Wonomulyo sendiri kekurangan personel untuk menegakkan Perda, hanya dua anggota Satpol PP,” ucap Samiaji lagi.
Sebab itu, Samiaji telah meminta kepada Bupati Polewali Mandar untuk menambah personel.
“Insya Allah akan ditambah sekitar 20 atau 30 orang. Ini jugalah yang menjadi salah satu kendala, yaitu SDM yang kurang,” tutur Samiaji.
Untuk mengantisipasi agar kejadian yang sama tidak terulang untuk ketiga kalinya, Samiaji mengaku akan tetap melakukan edukasi kepada warga. (*)