AKARNEWS.ID, MAMUJU – Hajrul Malik, juru bicara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sulbar, SDK-JSM dengan tajam merespons hasil survei Poltracking yang menempatkan mereka di puncak popularitas.
Ia menyebut survei sebagai alat navigasi strategis dalam demokrasi, bukan sekadar angka-angka kosong.
Pandangan ini menarik perhatian, sebab ia mengingatkan bahwa kemenangan membutuhkan lebih dari sekadar posisi di atas kertas: ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, dan penyebab-penyebab kekalahan yang harus dihindari.
Survei, menurut Hajrul, adalah refleksi kondisi nyata di lapangan, cermin dari kerja keras tim dan kepercayaan masyarakat. Namun, ia juga memberi catatan kritis: survei hanyalah panduan, bukan jaminan.
Keunggulan SDK-JSM di survei Poltracking menjadi pengingat bahwa upaya pembenahan dan strategi tetap harus terus dijalankan. Tanpa kesiapan dan kerja keras yang berkelanjutan, hasil survei yang baik hanya akan menjadi ilusi sementara.
Dalam demokrasi yang dinamis seperti Sulawesi Barat, posisi survei memang penting sebagai tolok ukur. Namun, survei juga memaksa tim kampanye untuk bertanya. apakah syarat-syarat kemenangan sudah terpenuhi? Apakah potensi penyebab kekalahan sudah diantisipasi? Hal inilah yang ditegaskan Hajrul: kemenangan sejati adalah tentang kesiapan menyeluruh, mulai dari konsolidasi tim, komunikasi dengan masyarakat, hingga penyesuaian visi dan program yang sesuai kebutuhan rakyat.
SDK-JSM tampaknya memahami ini dengan baik. Keunggulan mereka dalam survei menjadi motivasi, bukan alasan untuk berpuas diri.
Di balik slogan “Sulbar Maju Sejahtera,” ada pesan kuat bahwa perjuangan untuk perubahan di Sulawesi Barat hanya bisa tercapai melalui dedikasi dan kerja keras nyata, bukan hanya dengan angka-angka yang terlihat indah di laporan survei.
Kini, tantangannya adalah menjaga momentum dan terus membuktikan bahwa SDK-JSM layak menjadi pemimpin yang membawa perubahan. Survei hanyalah permulaan; langkah berikutnya adalah menjadikan visi mereka untuk Sulawesi Barat menjadi nyata.